“Allah menuangkan kepadamu nikmat lahir dan batin,
yang terang dan yang samar, yang terasa dan tidak terasa”
- Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk, sebagai kurnia dan nikmat dari Allah (QS. Al Hujurat 7-8)
Nikmat yang dianugerahkan Allah kepada manusia, merupakan pemberian yang terus menerus, dengan bermacam-macam bentuk lahir dan batin. Hanya manusia sajalah yang kurang pandai memelihara nikmat, sehingga ia merasa seolah-olah belum diberikan sesuatupun oleh Allah. Disebabkan ia tidak bersyukur kepada Allah dan tidak merasakan bahwa Allah telah memberi kepadanya sangat banyak dari permintannya.
yang terang dan yang samar, yang terasa dan tidak terasa”
- Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk, sebagai kurnia dan nikmat dari Allah (QS. Al Hujurat 7-8)
Nikmat yang dianugerahkan Allah kepada manusia, merupakan pemberian yang terus menerus, dengan bermacam-macam bentuk lahir dan batin. Hanya manusia sajalah yang kurang pandai memelihara nikmat, sehingga ia merasa seolah-olah belum diberikan sesuatupun oleh Allah. Disebabkan ia tidak bersyukur kepada Allah dan tidak merasakan bahwa Allah telah memberi kepadanya sangat banyak dari permintannya.
Nikmat yang sangat besar bagi manusia adalah nikmat iman. Termasuk orang yang menyia-nyiakan nikmat Allah adalah orang yang menggunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya, atau
menggunakan nikmat Allah untuk kemaksiatan. Termasuk sifat yang angkuh terhadap Allah Swt jika ia merasa bahwa semua yang ada padanya adalah karena kepandaian dan keistimewaan
diri manusia itu sendiri. Perasaan seperti ini memudarkan Tauhid dari dalam jiwanya..
Sebaik-baik saat dalam masa hidupmu, ialah saat ingat kepada Allah dan putus hubungan dengan segala sesuatu selain-Nya.Iaitu pada saat merasakan benar-benar kebutuhanmu kepada Allah. Dan pada saat tidak ada pandangan yang lain dari Allah, maka pada saat itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah.
Memelihara hubungan antara manusia dengan Allah adalah untuk kepentingan manusia sendiri, bukan untuk kepentingan Allah.Jangan sampai hubungan dan kepentingan manusia kepada Allah
hanya ketika ia dalam keadaan sulit, sedangkan ketika dalam keadaan senang manusia lupa akan semua nikmat Allah kepadanya. Manusia memerlukan Allah dan berhubungan dengan-Nya tidak hanya diwaktu sedang melakukan ibadah saja seperti solat dan puasa, akan tetapi disetiap waktu. Sebab Allah selalu mengawasi perbuatan manusia, melihat dan memberi arah kepada jalan yang benar.Dengan menjadikan semua waktu untuk terus menerus kontak dengan Allah,maka si hamba akan berada dalam tanggungan Allah serta mendapat perlindungan dari-Nya..
Salah satu caranya adalah senantiasa dalam keadaan zikrullah disetiap saat...
"Apabila Allah telah melepaskan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah akan memberi kepadamu"
- Syekh ahmad bin Muhammad Ataillah
Apabila Allah kasih sayang pada seorang hamba, maka dituangkan kepadanya bala’ musibah, maka bila ia berdoa, malaikat berkata: Tuhanku, hamba-Mu menyampaikan hajatnya. Jawab Allah: Biarkan hamba-Ku, Aku suka mendengar suaranya.Tiada engkau meminta suatu melainkan pasti Aku berikan, adakalanya Aku segerakan untukmu, kadang-kadang Aku tahan,
karena akan Aku berikan pada saat yang lebih penting untukmu,atau Aku tolak daripadamu bala’ musibah yang lebih besar dari itu.
Kesusahan dari bencana yang menimpamu akan menjadi ringan, apabila kalian mengetahui bahawa Allah sedang mengujimu. Sebab Dia pula yang akan memberi sebaik-baik apa yang dipilihkan untukmu
Apabila manusia memahami bahwasanya suatu cobaan yang datang dari Allah, diterima dengan rida hati, dan dipahami pula sebagai anugerah, maka ia akan menerimanya tidak dengan hati sedih, bahkan akan menjadi sesuatu yang sangat ringan.
Allah memberi cobaan kepada hamba-Nya, tidaklah berarti benci kepada hamba-Nya,akan tetapi Allah menunjukkan kasih sayang denganmemperhatikan hamba yang dicoba itu. Allah memberi kesempatan si hamba untuk berikhtiar sepenuh hati agar segala yang menimpanya mendapat jalan keluar dengan pertolongan dan ijin Allah semata..
Suatu tanda bahwa seorang itu mendapat taufiq karunia Allah, ialah terpeliharanya iman (tauhid) di waktu menghadapi ujian dan cobaan dari Allah.
Mungkin kamu tidak suka pada sesuatu, padahal itu baik untukmu. Manusia tidak suka miskin, hina dan penyakit , padahal itu semua mungkin baik baginya untuk bekal di akherat. Sebaliknya ia suka kaya,sehat dan ternama/populer padahal semua itu berbahaya disisi Allah dan buruk akibatnya.
menggunakan nikmat Allah untuk kemaksiatan. Termasuk sifat yang angkuh terhadap Allah Swt jika ia merasa bahwa semua yang ada padanya adalah karena kepandaian dan keistimewaan
diri manusia itu sendiri. Perasaan seperti ini memudarkan Tauhid dari dalam jiwanya..
Sebaik-baik saat dalam masa hidupmu, ialah saat ingat kepada Allah dan putus hubungan dengan segala sesuatu selain-Nya.Iaitu pada saat merasakan benar-benar kebutuhanmu kepada Allah. Dan pada saat tidak ada pandangan yang lain dari Allah, maka pada saat itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah.
Memelihara hubungan antara manusia dengan Allah adalah untuk kepentingan manusia sendiri, bukan untuk kepentingan Allah.Jangan sampai hubungan dan kepentingan manusia kepada Allah
hanya ketika ia dalam keadaan sulit, sedangkan ketika dalam keadaan senang manusia lupa akan semua nikmat Allah kepadanya. Manusia memerlukan Allah dan berhubungan dengan-Nya tidak hanya diwaktu sedang melakukan ibadah saja seperti solat dan puasa, akan tetapi disetiap waktu. Sebab Allah selalu mengawasi perbuatan manusia, melihat dan memberi arah kepada jalan yang benar.Dengan menjadikan semua waktu untuk terus menerus kontak dengan Allah,maka si hamba akan berada dalam tanggungan Allah serta mendapat perlindungan dari-Nya..
Salah satu caranya adalah senantiasa dalam keadaan zikrullah disetiap saat...
"Apabila Allah telah melepaskan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah akan memberi kepadamu"
- Syekh ahmad bin Muhammad Ataillah
Apabila Allah kasih sayang pada seorang hamba, maka dituangkan kepadanya bala’ musibah, maka bila ia berdoa, malaikat berkata: Tuhanku, hamba-Mu menyampaikan hajatnya. Jawab Allah: Biarkan hamba-Ku, Aku suka mendengar suaranya.Tiada engkau meminta suatu melainkan pasti Aku berikan, adakalanya Aku segerakan untukmu, kadang-kadang Aku tahan,
karena akan Aku berikan pada saat yang lebih penting untukmu,atau Aku tolak daripadamu bala’ musibah yang lebih besar dari itu.
Kesusahan dari bencana yang menimpamu akan menjadi ringan, apabila kalian mengetahui bahawa Allah sedang mengujimu. Sebab Dia pula yang akan memberi sebaik-baik apa yang dipilihkan untukmu
Apabila manusia memahami bahwasanya suatu cobaan yang datang dari Allah, diterima dengan rida hati, dan dipahami pula sebagai anugerah, maka ia akan menerimanya tidak dengan hati sedih, bahkan akan menjadi sesuatu yang sangat ringan.
Allah memberi cobaan kepada hamba-Nya, tidaklah berarti benci kepada hamba-Nya,akan tetapi Allah menunjukkan kasih sayang denganmemperhatikan hamba yang dicoba itu. Allah memberi kesempatan si hamba untuk berikhtiar sepenuh hati agar segala yang menimpanya mendapat jalan keluar dengan pertolongan dan ijin Allah semata..
Suatu tanda bahwa seorang itu mendapat taufiq karunia Allah, ialah terpeliharanya iman (tauhid) di waktu menghadapi ujian dan cobaan dari Allah.
Mungkin kamu tidak suka pada sesuatu, padahal itu baik untukmu. Manusia tidak suka miskin, hina dan penyakit , padahal itu semua mungkin baik baginya untuk bekal di akherat. Sebaliknya ia suka kaya,sehat dan ternama/populer padahal semua itu berbahaya disisi Allah dan buruk akibatnya.
No comments:
Post a Comment